ANALISIS
FRASA PADA CERKAK “NONTON BARONGSAI”
Disusun
guna Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Fraseologi
Dosen
Pengampu :
Sungging
Widagdo, S. Pd
Oleh
:
Silvia
Oti Nugraheni
2601411004
Pendidikan
Bahasa dan Sastra Jawa
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas akhir mata kuliah Fraseologi. Semoga makalah ini dapat berguna
untuk pembaca pada umumnya.
Ucapan
terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini, pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar di masa
yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Semarang, Juni 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar
Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
BAB
II LANDASAN TEORI...................................................................................... 2
2.1.
Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya.................................................... 2
2.2.
Klasifikasi Frasa Berdasarkan Kategori atau Kelas Katanya........................... 4
2.3.
Klasifikasi Frasa Berdasarkan Struktur Komponennya.................................... 5
2.4.
Klasifikasi Frasa Berdasarkan Ada atau Tidaknya Perentangan...................... 5
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................ 6
3.1.
Cerkak............................................................................................................... 6
3.2.
Analisis Cerkak................................................................................................. 9
3.2.1.
Berdasarkan Distribusi........................................................................... 9
3.2.2.
Berdasarkan Kategori atau Kelas Kata................................................ 10
3.2.3.
Berdasarkan Struktur Komponennya................................................... 14
3.2.4.
Berdasarkan Ada atau Tidaknya Perentangan..................................... 14
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 20
A. Simpulan......................................................................................................... 20
B. Saran............................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Frasa merupakan salah satu kajian
sintaksis yang bersifat non predikatif dan terdiri atas dua kata atau lebih.
Non predikatif artinya tidak memiliki predikat. Frasa juga dapat diartikan
sebagai gabungan kata yang menempati fungsi sintaksis di dalam kalimat dan
berfungsi sebagai konstituen di dalam konstruksi yag lebih besar.
Dalam
kehidupan sehari-hari seringkali dijumpai macam-macam frasa. Frasa sendiri
dapat dibagi menjadi beberapa macam, di antaranya 1). Frasa berdasarkan
distribusinya; 2). Frasa berdasarkan kategori atau kelas katanya; 3). Frasa
berdasarkan strukturnya; dan 4). Frasa berdasarkan ada atau tidaknya
perentangan.
Oleh
karena itu, penulis menyusun makalah ini untuk memahami lebih lanjut mengenai
frasa dan hal-hal yang berkaitan dengan frasa dalam sintaksis Bahasa Jawa.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang
di atas, maka dapat diambil rumusan masalah :
1. Bagaimanakah
analisis frasa berdasarkan Distribusi, Kelas Kata, Struktur, dan ada atau
tidaknya perentangan dalam cerita “Nonton Barongsai”?
C.
Tujuan
a. Mengetahui
analisis frasa berdasarkan Distribusi, Kelas Kata, Struktur, dan ada atau
tidaknya perentangan dalam cerita “Nonton Barongsai”.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya
Berdasarkan
distribusinya, frasa dapat dibagi menjadi dua yakni frasa Endosentris dan frasa
Eksosentris.
1. Frasa
Endosentris
Frasa
yang distribusinya sama dengan salah
satu atau semua unsur pembentuknya.
Frasa
Endosentris dibagi menjadi tiga :
a. Frasa
Endosentris Koordinatif
Frasa
yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan dan berkedudukan setara.
Contoh
: Bapak lan ibu
·
Frasa Endosentris Koordinatif dibagi beberapa
macam :
1. Frasa
Endosentris Aditif
Frasa
yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan. Biasanya frasa ini dapat
dihubungkan dengan konjungsi lan dan karo.
Contoh
:
-
Bapak
lan ibu
-
Aku
karo adhiku
2. Frasa
Endosentris Alternatif
Frasa
yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan, yang biasanya frasa ini
dihubungkan dengan konjungsi utawadan apa(pilihan).
Contoh
:
-
Tempe
utawa tahu
-
Mangan
apa turu
3. Frasa
Endosentris Afirmatif
Frasa
yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan, yang biasanya dihubungkan dengan
konjungsi nanging (lawan kata).
Contoh
:
-
Dudu
kowe nanging dheweke
-
Dudu
ning kene nanging ning kana
b. Frasa
Endosentris Atributif
Frasa
yang unsur-unsurnya tidak setara dan tidak bisa dihubungkan dengan konjungsi lan dan utawa.
Contoh
: Mahasiswa iki
c. Frasa
Endosentris Apositif
Frasa
yang unsur-unsurnya memiliki referen yang sama, sehingga dapat bertukar posisi.
Contoh
: Rudi putrane Pak Jono
Ada
juga apositif yang di antara konstituen / unsurnya dapat disisipi dengan
pronominal relatif.
Contoh
:
-
Bu
Broto sing penjahit
-
Mbak
Siska sing bidhuwan
2. Frasa
Eksosentris
Frasa
yang unsur-unsurnya tidak bisa saling menggantikan.
·
Frasa Eksosentris dibagi menjadi dua
macam :
a. Frasa
Eksosentris Direktif
Frasa
yang unsur pertamanya berupa preposisi atau kata depan ing, menyang, dan saka, sedangkan unsur keduanya berupa kata atau kelompok kata
berupa nomina
(kata benda).
Contoh
:
-
Ing
pasar
-
Menyang
sekolahan
-
Saka
sawah
b. Frasa
Eksosentris Non Direktif
Frasa
yang unsur pertamanya berupa artikula (kata sandang) sang, si, sing dan para, sedangkan unsur keduanya berupa kata atau kelompok kata
berupa nomina, adjektifa, atau verba.
Contoh
:
-
Para
tamu
-
Si
Kancil
2.2
Klasifikasi
Frasa Berdasarkan Kategori atau Kelas Kata
Berdasarkan
kelas kata, frasa dibagi menjadi enam macam :
1. Frasa
Verbal
Satuan
gramatikal yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai
konstituen inti.
Contoh
: mlayu banter
2. Frasa
Nominal
Satuan
bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan nomina sebagai konstituen
inti.
Contoh
: banyu anget
prawan ayu
3. Frasa
Adjektival
Satuan
gramatikal yang terbentuk dari dua kata
atau lebih dengan adjektiva sebagai konstituen inti.
Contoh
: biru laut
rada ayu
4. Frasa
Pronominal
Satuan
gramatikal yang keseluruhan distribusinya dapat digantikan oleh konstituennya
yang berupa pronomina (kata ganti), atau dapat dikatakan bahwa pronomina
sebagai konstituen inti.
Contoh
: aku dhewe
dheweke lan adhine
kowe kabeh
5. Frasa
Numeralia
Satuan
gramatikal yang keseluruhan distribusinya dapat digantikan oleh konstituennya
yang berupa numeralia (kata bilangan).
Contoh
: satus ewu rupiyah
akeh banget
loro wae
patang sasi kepungkur
6. Frasa
Preposisional
Frasa
yang konstituennya berupa preposisi dan konstituen lain yang berupa kata atau
frasa.
Contoh
: awit wingi esuk
ing toko buku
karo ibu guru
2.3
Klasifikasi
Frasa Berdasarkan Struktur Komponen
Berdasarkan
struktur komponennya, frasa dibagi menjadi dua macam :
1. Frasa
Setara
Frasa
yang unsur-unsurnya setara dan tidak saling menerangkan.
Contoh
: Yanti maca lan nulis ana kamare.
2. Frasa
Bertingkat
Frasa
yang unsur-unsurnya tidak setara dan saling menerangkan.
Contoh
: Bakri ora mangkat kuliyah amarga untune lara.
2.4
Klasifikasi
Frasa Berdasarkan Ada Atau Tidaknya Perentangan
Berdasarkan
ada atau tidaknya perentangan, frasa dibagi menjadi dua macam :
1. Frasa
Simpleks
Frasa
yang belum dikenai perentangan atau perangkaian.
Contoh
: sepatu lawas
2. Frasa
Kompleks
Frasa
hasil perentangan ke kiri dan atau ke kanan, atau hasil perangkaian dua frasa
atau lebih dengan atau tanpa konjungsi.
Contoh
: sepatu ireng lawas
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Cerkak
Nonton Barongsai
Nalika tekan sangarepe bengkel
sepedha montor Maju Lancar, Rendi ndeleng Tarmidi lagi lungguh ing bangku dawa
njero bengkel kono. Rendi banjur ngenggokake sepedha onthele, nyedhaki Tarmidi.
Lik Sardi sing duwe bengkel uga ngrangkep tukang servis lagi nyambut gawe
nyetel knalpot. Tangan kiwa lan tengene gupak oli.
“Wah,
sajake sepedha montor anyar iki duwekmu, Di?” pitakone Rendi nyedhak karo
milang miling ngingeti sepedha montor sing ketara isih gres mambu toko.
“Ya,
olehe tuku isih entuk patang dina. Entuk kiriman dhuwit saka ibu sing nyambut
gawe ana Malaysia, njur aku ditukokke sepedha montor. Saiki Lik Sardi takkon
nyetel knalpote ben unine banter nggo trek-trekan Imlek mengko bengi,” aloke
Tarmidi karo mesam-mesem seneng, sajak kepranan karo sepedha montore sing
modhel anyar kuwi.
“Lho,
iki mau Rendi, ta? Piye knalpote iki wis tak setel, unine mesthi banter
mbrebegi kuping. Piye Ren, kowe sida melu Tarmidi trek-trekan mengko bengi?”
sumambunge Lik Sardi karo nyetater mesin sepedha montor. Byuh, unine jan
mbedhah kuping tenan. Rendi meksa nyumpeti kupinge kiwa tengen nganggo drijine.
Suwalike Tarmidi malah ngguyu lakak-lakak, sajak seneng banget.
“Piye
wis cocog ora? Yen isih kurang banter mengko tak bedhele maneh.” pitakone Lik
Sardi karo mateni kontak mesin.
“Wis
cukup, Lik. Piye Ren, sida gelem melu trek-trekan karo aku apa ora?” pitakone
Tarmidi. Rendi mung gedheg, ora gelem. karo maneh wong tuwane mesthi ora
ngijini.
“Ora,
aku wedi. Aku arep ndeleng Barongsai wae.” kandhane Rendi banjur pamit mulih.
Tarmidi najan isih bocah kelas
siji SMP, nanging nakale ora jamak. Yen ing sekolah wis ora pisan pindho padu
karo kanca-kancane.uga wis bola-bali didukani gurune, nanging meksa durung
kapok. Pmahe kepetung cedhak karo omahe Sasono. Ibune nyambut gawe dadi Tenaga
Kerja Wanitaing Negara Malaysia. Ing ngomah, Tarmidi mung bebarengan karo
bapake sing saben dinane nyambut gawe dadi Satpam ing pabrik sepatu.
Tekan omah, Rendi banjur
ngaturake obat watuk marang bapake, sing dhek mau tuku saka tokone Abah Kamal.
Bubar kuwi Rendi banjur ngrewangi ibune resik-resik nyaponi ruwang tamu. Rendi
seneng awit bapak lan ibune janji ngajak mirsani pagelaran Barongsai mapag
tekane taun Imlek sing digelar sangarepe klentheng sacedhake alun-alun kutha.
Jam loro awan sidane Rendi
ndherek bapak lan ibune menyang alun-alun. Wong telu boncengan numpak sepedha
montor ngupengi kutha sing pancen swasanane rame. Sadalan-dalan kebak wong lan
kendharaan. Sajake kabeh wong padha selak kepengin ndeleng kesenian Barongsai,
ngramekake tekane taun Imlek.
Ing alun-alun swasanane regeng
banget. Lanang wadon gedhe cilik, nom tuwa tumpleg bleg ngebaki alun-alun
kutha. Wong adol panganan maneka warna. Apa maneh sing jenenge tukang bakul
dolanan prasasat payu laris manis nganti entek gusis. Pas jam telu awan,
pagelaran Baringsai diwiwiti. Swarane jidhor lan tambur ditabuh rame banget.
Ora let suwe, siji mbaka siji grup Barongsai tampil ing plataran klentheng sing
jembar. Grup Barongsai padha mamerake ketrampilane dhewe-dhewe. Para pamirsane
uga padha seneng, malah kepara menehi semangat nganggo keplok. Semono uga Rendi
ora gelem keri, nonton nggon ngarepan. Apa maneh nalika grup Barongsai Dragon
melu ngregengake pagelaran kuwi, Rendi melu keplok rame. Awit grup Barongsai
Dragon kuwi dipimpin dening Koh Bak Liong, salah siji tangga cedhak omah
nunggal RT.
Pagelaran Barongsai Imlek kuwi
sajake uga narik kawigaten para wartawan suratkabar lan televisi. Ketara saka
kerepe para wartawan njupuk gambar atraksine Barongsai. Warta lan gambar
Barongsai kuwi bakal kapacak ing suratkabar utawa ditayangake ing televisi.
Pagelaran Barongsai mapag
tekan taun anyar Imlek dipungkasi pas jam setengah lima sore. Rendi bebarengan
bapak ibune bali mulih. Ora lali, mampir bakul adol kacang godhog lan martabak.
Ibune sing tuku, jarene nggo camilan melekan ing omah ngiras nonton siyaran
televisi.
Nalika sepedha montor lagi wae
mlebu gang kampung, dumadakan ing sangarepe omahe Tarmidi katon kebak wong.
Sepedha montor banjur mandheg. Wong telu banjur padha mudhun nyedhaki, golek
katrangan ana kadadeyan apa.
“Tarmidi
kacilakan, truk ngemot pasir pinggir dalan ditubruk saka mburi. Sepedha montore
ringsek. Bocahe teng griya sakit, tatune sajake rada abot,” aloke sawenehing
warga.
“Oooaalaa
bocah durung cukup umur lha kok diumbar wae nyetir dhewekan, apa maneh ora duwe
SIM pisan,” sumambunge warga liyane semu nyalahake wong tuwane Tarmidi.
Keprungu yen Tarmidi nandhang
kacilakan, sauntara Rendi mung dheleg-dheleg. Sebab, dhek awan, Tarmidi meksa
arep ngajak dheweke melu trek-trekan sepedha montor. Tujune pangajak mau
ditolak. Saumpama Rendi sida melu ngono, banjur piye kadadeyane.
“Alhamdulllah,
aku isih tansah pinaringan begja keslametan,” pangudarasane Rendi ing batin.
Kadadeyan
sing dialami dening Tarmidi kena kanggo tepa tuladha, yen sok sapaa wae
nindhakake samubarang tanpa petungan akeh sithike bakal nemoni apes. Kaya sing
dialami dening Tarmidi, karepe ngono golek kasenengan, nanging temahan entuk
kacilakan. ***
3.2 Analisis Cerkak
Analisis
frasa pada makalah ini didasarkan pada pengklasifikasian frasa berdasarkan
distribusi, kategori atau kelas kata, struktur komponen, dan
perentangannya.
3.2.1
Berdasarkan
Distribusi
1. Frasa
Endosentris
a. Frasa
Endosentris Koordinatif
- Kiwa lan tengene (Endosentris
Aditif)
- Wong lan kendharaan (Endosentris
Aditif)
- Jidhor lan tambur (Endosentris
Aditif)
- Suratkabar lan televisi (Endosentris
Aditif)
- Warta lan gambar (Endosentris
Aditif)
- Kacang godhog lan martabak (Endosentris
Aditif)
Contoh-contoh di atas termasuk frasa
endosentris koordinatif karena kedudukan unsur-unsurnya setara dan bisa saling
menggantikan.
b. Frasa
Endosentris Atributif
- Gambar Barongsai kuwi, bakal
kapacak ing suratkabar.
- Knalpote
iki, wis tak setel.
Contoh-contoh di atas termasuk frasa
endosentris atributif karena unsurnya tidak setara dan tidak dapat dihubungkan
dengan lan dan utawa.
c. Frasa
Endosentris Apositif
- Lik Sardi sing duwe bengkel
- Ibu sing nyambut gawe ana Malaysia
- Bapake sing saben dinane nyambut gawe dadi Satpam
- Ibune
sing tuku
Contoh-contoh di atas termasuk frasa
endosentris apositif karena unsur-unsurnya memiliki referen yang sama dan bisa
bertukar posisi atau bisa disisipi
pronomina relatif.
2. Frasa
Eksosentris
a. Eksosentris
Direktif
- Menyang alun-alun
- Ing bangku dawa njero bengkel kono
- Ing sekolah
- Ing Negara Malaysia
- Ing ngomah
- Ing pabrik sepatu
- Saka tokone Abah Kamal
- Ing plataran
- Ing suratkabar
- Ing televisi
- Ing sangarepe omahe Tarmidi
b. Eksosentris
Non Direktif
- Sing
modhel anyar
- Sing ketara isih gres
- Sing
digelar
- Sing
pancen swasanane rame
- Sing
jenenge tukang bakul dolanan
- Sing
jembar
- Sing
tuku
- Sing
dialami
3.2.2
Berdasarkan
Kategori atau Kelas Kata
1. Frasa
Verbal
a.
Lagi
lungguh
Lagi sebagai
modifikator dan lungguh sebagai konstituen inti.
b.
Lagi
nyambut gawe
Lagi sebagai
modifikator dan nyambut gawe sebagai
konstituen inti.
c.
Wis
tak setel
Wis sebagai
modifikator dan tak setel sebagai konstituen
inti.
d.
Ngguyu
lakak-lakak
Ngguyu sebagai
konstituen inti dan lakak-lakak sebagai modifikator.
e.
Wis
cocog
Wis sebagai
modifikator dan cocog sebagai konstituen inti.
f.
Wis
cukup
Wis sebagai
modifikator dan cukup sebagai
konstituen inti.
g.
Arep
ndeleng
Arep sebagai
modifikator dan ndeleng sebagai
konstituen inti.
h.
Durung
kapok
Durung sebagai
modifikator dan kapok sebagai
konstituen inti.
i.
Ora
gelem keri
Ora gelem sebagai
modifikator dan keri sebagai
konstituen inti.
j.
Lagi
wae mlebu
Lagi wae sebagai
modifikator dan mlebu sebagai
konstituen inti.
k.
Diumbar
wae
Diumbar sebagai
konstituen inti dan wae sebagai
modifikator.
l.
Arep
ngajak
Arep sebagai
modifikator dan ngajak sebagai
konstituen inti.
2. Frasa
Nominal
a.
Bangku
dawa
Bangku sebagai
konstituen inti dan dawa sebagai
modifikator.
b.
Sepedha
onthel
Sepedha sebagai
konstituen inti dan onthel sebagai
modifikator.
c.
Modhel
anyar
Modhel sebagai
konstituen inti dan anyar sebagai
modifikator.
d.
Sepedha
montor anyar
Sepedha montor sebagai
konstituen inti dan anyar sebagai
modifikator.
e.
Ruwang
tamu
Ruwang sebagai
konstituen inti dan tamu sebagai
modifikator.
f.
Para
pamirsa
Para sebagai
modifikator dan pamirsa sebagai
konstituen inti.
g.
Pagelaran
kuwi
Pagelaran sebagai
konstituen inti dan kuwi sebagai
modifikator.
h.
Grup
Barongsai kuwi
Grup Barongsai sebagai
konstituen inti dan kuwi sebagai
modifikator.
i.
Para
wartawan
Para sebagai
modifikator dan wartawan sebagai konstituen
inti.
j.
Bapak
ibu
Keduanya
merupakan konstituen inti.
k.
Kacang
godhog
Kacang sebagai
konstituen inti dan godhog sebagai
modifikator.
3. Frasa
Adjektival
a.
Isih
gres
Isih sebagai
modifikator dan gres sebagai
konstituen inti.
b.
Seneng
banget
Seneng sebagai
konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
c.
Kurang
banter
Kurang sebagai
modifikator dan banter sebagai
konstituen inti.
d.
Isih
bocah
Isih sebagai
modifikator dan bocah sebagai
konstituen inti.
e.
Regeng
banget
Regeng sebagai
konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
f.
Lanang
wadon
Keduanya
merupakan konstituen inti.
g.
Gedhe
cilik
Keduanya
merupakan konstituen inti.
h.
Nom
tuwa
Keduanya
merupakan konstituen inti.
i.
Rame
banget
Rame sebagai
konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
j.
Rada
abot
Rada sebagai
modifikator dan abot sebagai
konstituen inti.
4. Frasa
Pronomina
Tidak
ditemukan frasa pronomina dalam cerkak di atas.
5. Frasa
Numeralia
a.
Patang
dina
b.
Wong
telu
c.
Kabeh
wong
6. Frasa
Preposisional
a.
Tekan
sangarepe bengkel
Tekan sebagai
perangkai dan sangarepe bengkel sebagai
sumbu.
b.
Ing
bangku dawa njero bengkel kono
Ing sebagai
perangkai dan bangku dawa njero bengkel
kono sebagai sumbu.
c.
Ing
sekolah
Ing sebagai
perangkai dan sekolah sebagai sumbu.
d.
Ing
Negara Malaysia
Ing sebagai
perangkai dan Negara Malaysia sebagai
sumbu.
e.
Ing
ngomah
Ing sebagai
perangkai dan ngomah sebagai sumbu.
f.
Ing
pabrik sepatu
Ing sebagai
perangkai dan pabrik sepatu sebagai
sumbu.
g.
Tekan
omah
Tekan sebagai
perangkai dan omah sebagai sumbu.
h.
Saka
tokone Abah Kamal
Saka sebagai
perangkai dan tokone Abah Kamal sebagai
sumbu.
i.
Karo
aku
Karo sebagai
perangkai dan aku sebagai sumbu.
j.
Karo
kanca-kancane
Karo sebagai
perangkai dan kanca-kancane sebagai
sumbu.
k.
Karo
bapake
Karo sebagai
perangkai dan bapake sebagai sumbu.
l.
Ing
alun-alun
Ing sebagai
perangkai dan alun-alun sebagai
sumbu.
m.
Nganti
entek gusis
Nganti sebagai
perangkai dan entek gusis sebagai
sumbu.
n.
Ing
plataran
Ing sebagai
perangkai dan plataran sebagai sumbu.
o.
Ing
suratkabar
Ing sebagai
perangkai dan suratkabar sebagai
sumbu.
p.
Ing
televisi
Ing sebagai
perangkai dan televisi sebagai sumbu.
q.
Ing
sangarepe omahe Tarmidi
Ing sebagai
perangkai dan sangarepe omahe Tarmidi sebagai
sumbu.
r.
Saka
mburi
Saka sebagai
perangkai dan mburi sebagai sumbu.
s.
Ing
batin
Ing sebagai
perangkai dan batin sebagai sumbu.
3.2.3
Berdasarkan
Struktur Komponen
1.
Frasa Setara
Tidak ditemukan frasa setara dalam cerita ini.
2. Frasa Bertingkat
Tidak ditemukan frasa bertingkat dalam cerita ini.
3.2.4
Berdasarkan
Ada atau Tidaknya Perentangan
1. Frasa
Simpleks
a.
Lagi
lungguh
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Lagi
sebagai modifikator dan lungguh
sebagai konstituen inti.
b.
Lagi
nyambut gawe
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Lagi
sebagai modifikator dan nyambut gawe
sebagai konstituen inti.
c.
Wis
tak setel
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Wissebagai
modifikator dan tak setel
sebagai konstituen inti.
d.
Ngguyu
lakak-lakak
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Ngguyu
sebagai konstituen inti dan lakak-lakak
sebagai modifikator.
e.
Wis
cocog
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Wis
sebagai modifikator dan cocog
sebagai konsttuen inti.
f.
Wis
cukup
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Wis
sebagai modifikator dan cukup
sebagai konsituen inti.
g.
Gelem
melu
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Gelem
sebagai modifikator dan melu
sebagai konstituen inti.
h.
Durung
kapok
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Durung
sebagai modifikator dan kapok
sebagai konstituen inti.
i.
Diumbar
wae
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Diumbar
sebagai konstituen inti dan wae
sebagai modifikator.
j.
Arep
ngajak
Termasuk
frasa verbal simpleks modifikatif. Arep
sebagai modifikator dan ngajak sebagai
konstituen inti.
k.
Lanang
wadon
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua
unsurnya merupakan konstituen inti.
l. Gedhe cilik
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua
unsurnya merupakan konstituen inti.
m. Nom tuwa
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua
unsurnya merupakan konstituen inti.
n.
Isih
gres
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan gres sebagai konstituen inti.
o.
Seneng
banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Seneng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
p.
Kurang
banter
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Kurang sebagai modifikator dan banter sebagai modifikator.
q.
Isih
bocah
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan bocah sebagai konsituen inti.
r.
Regeng
banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Regeng
sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
s.
Bangku
dawa
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Bangku sebagai konstituen inti dan dawa sebagai modifikator.
t.
Modhel
anyar
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Modhel sebagai konstituen inti dan anyar sebagai modifikator.
u.
Sepedha
montor anyar
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Sepedha montor sebagai konstituen inti
dan anyar sebagai modifikator.
v.
Ruwang
tamu
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Ruwang sebagai konstituen inti dan tamu sebagai modifikator.
w.
Para
pamirsane
Termasuk frasa nominal simpleks nonrelatif. Para sebagai modifikator yang berupa
partikel dan pamirsane sebagai
konstituen inti.
x.
Pagelaran
kuwi
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Pagelaran sebagai konstituen inti dan kuwi sebagai modifikator.
y.
Grup
Barongsai kuwi
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Grup Barongsai sebagai konstituen inti
dan kuwi sebagai modifikator.
z.
Para
wartawan
Termasuk frasa nominal simpleks nonrelatif. Para sebagai modifikator yang berupa
partikel dan wartawan sebagai
konstituen inti.
aa. Bapak ibu
Termasuk frasa nominal simpleks koordinatif. Keduanya
merupakan konstituen inti yang dapat dihubungkan dengan konjungsi lan, utawa,
dan sarta, atau tanpa dihubungkan
dengan konjungsi.
bb. Kacang godhog
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Kacang sebagai konstituen inti dan godhog sebagai modifikator.
cc.
Isih
gres
Termasuk
frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih
sebagai modifikator dan gres sebagai
konstituen inti.
dd. Seneng banget
Termasuk
frasa adjektival simpleks modifikatif. Seneng
sebagai konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
ee.
Kurang
banter
Termasuk
frasa adjektival simpleks modifikatif. Kurang
sebagai modifikator dan banter sebagai
konstituen inti.
ff.
Isih
bocah
Termasuk
frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih
sebagai modifikator dan bocah sebagai
konstituen inti.
gg. Regeng banget
Termasuk
frasa adjektival simpleks modifikatif. Regeng
sebagai konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
hh. Lanang wadon
Termasuk
frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan
bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
ii.
Gedhe
cilik
Termasuk
frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan
bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
jj.
Nom
tuwa
Termasuk
frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan
bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
kk.
Rame
banget
Termasuk
frasa adjektifal simpleks modifikatif. Rame
sebagai konstituen inti dan banget sebagai
modifikator.
ll.
Rada
abot
Termasuk
frasa adjektifal simpleks modifikatif. Rada
sebagai modifikator dan abot sebagai
konstituen inti.
mm.
Patang
dina
Termasuk
frasa numeralia tentu simpleks modifikatif. Patang
sebagai konstituen inti dan dina
sebagai modifikator.
nn.
Wong telu
Termasuk
frasa numeralia tentu simpleks modifikatif. Wong sebagai modifikator dan telu
sebagai konstituen inti.
oo. Kabeh wong
Termasuk
frasa numeralia tak tentu simpleks modifikatif. Kabeh sebagai konstituen inti dan wong sebagai modifikator.
pp. Tekan sangarepe bengkel
Termasuk
frasa preposisional simpleks. Tekan sebagai
perangkai dan sangarepe bengkel sebagai
sumbu.
qq. Nganti entek gusis
Termasuk
frasa preposisional simpleks. Nganti sebagai
perangkai dan entek gusis sebagai
sumbu.
rr.
Tekan
omah
Termasuk
frasa preposisional simpleks. Tekan sebagai
perangkai dan omah sebagai sumbu.
2. Frasa
Kompleks
a.
Arep
ndeleng Barongsai wae
Termasuk
frasa verbal kompleks modifikatif. Arep
dan wae sebagai modifikator
dan ndeleng Barongsai sebagai
konstituen inti.
b.
Ora
gelem keri
Termasuk
frasa verbal kompleks modifikatif. Ora
gelem sebagai modifikator dan keri
sebagai konstituen inti.
c.
Lagi
wae mlebu gang kampung
Termasuk
frasa verbal kompleks modifikatif. Lagi
wae sebagai modifikator dan mlebu
gang kampung sebagai konstituen inti.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Frasa didasarkan atas beberapa
macam, di antaranya : 1). Berdasarkan distribusinya, frasa dibagi menjadi dua
macam yakni frasa endosentris dan eksosentris; 2). Berdasarkan kategori atau
kelas kata, frasa dibagi menjadi beberapa macam yakni frasa verbal, frasa
nominal, frasa adjektival, frasa numeralia, frasa pronominal, dan frasa
preposisional; 3). Berdasarkan struktur komponennya, frasa dibagi menjadi dua
macam yakni frasa setara dan frasa bertingkat; 4). Berdasarkan ada atau
tidaknya perentangan, frasa dibagi menjadi dua macam yakni frasa simpleks dan
frasa kompleks.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa
makalah ini kurang dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis
menyarankan pada pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang sintaksis
terutama yang dibahas dalam makalah ini yaitu frasa, maka setelah membaca
makalah ini pembaca dapat membaca sumber lain yang lebih lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar