Jumat, 04 Juli 2014

ANALISIS FRASA PADA CERKAK “NONTON BARONGSAI”



unnes.jpg
ANALISIS FRASA PADA CERKAK “NONTON BARONGSAI”
Disusun guna Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Fraseologi
Dosen Pengampu :
Sungging Widagdo, S. Pd

Oleh :
Silvia Oti Nugraheni
2601411004
Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Fraseologi. Semoga makalah ini dapat berguna untuk pembaca pada umumnya.
Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar di masa yang akan datang bisa lebih baik lagi.
                                                                                      
                                                                                                            Semarang, Juni 2013

                                                                                                                    Penyusun                        








DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar.............................................................................................................. ii
Daftar Isi....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A.    Latar Belakang................................................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C.     Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................... 2
2.1. Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya.................................................... 2
2.2. Klasifikasi Frasa Berdasarkan Kategori atau Kelas Katanya........................... 4
2.3. Klasifikasi Frasa Berdasarkan Struktur Komponennya.................................... 5
2.4. Klasifikasi Frasa Berdasarkan Ada atau Tidaknya Perentangan...................... 5
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................ 6
3.1. Cerkak............................................................................................................... 6
3.2. Analisis Cerkak................................................................................................. 9
3.2.1. Berdasarkan Distribusi........................................................................... 9
3.2.2. Berdasarkan Kategori atau Kelas Kata................................................ 10
3.2.3. Berdasarkan Struktur Komponennya................................................... 14
3.2.4. Berdasarkan Ada atau Tidaknya Perentangan..................................... 14
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 20
A.    Simpulan......................................................................................................... 20
B.     Saran............................................................................................................... 20
                                           







               BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
            Frasa merupakan salah satu kajian sintaksis yang bersifat non predikatif dan terdiri atas dua kata atau lebih. Non predikatif artinya tidak memiliki predikat. Frasa juga dapat diartikan sebagai gabungan kata yang menempati fungsi sintaksis di dalam kalimat dan berfungsi sebagai konstituen di dalam konstruksi yag lebih besar.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali dijumpai macam-macam frasa. Frasa sendiri dapat dibagi menjadi beberapa macam, di antaranya 1). Frasa berdasarkan distribusinya; 2). Frasa berdasarkan kategori atau kelas katanya; 3). Frasa berdasarkan strukturnya; dan 4). Frasa berdasarkan ada atau tidaknya perentangan.
Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini untuk memahami lebih lanjut mengenai frasa dan hal-hal yang berkaitan dengan frasa dalam sintaksis Bahasa Jawa.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah :
1.      Bagaimanakah analisis frasa berdasarkan Distribusi, Kelas Kata, Struktur, dan ada atau tidaknya perentangan dalam cerita “Nonton Barongsai”?
C.    Tujuan
a.       Mengetahui analisis frasa berdasarkan Distribusi, Kelas Kata, Struktur, dan ada atau tidaknya perentangan dalam cerita “Nonton Barongsai”.







BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya
Berdasarkan distribusinya, frasa dapat dibagi menjadi dua yakni frasa Endosentris dan frasa Eksosentris.
1.      Frasa Endosentris
Frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsur pembentuknya.
Frasa Endosentris dibagi menjadi tiga :
a.       Frasa Endosentris Koordinatif
Frasa yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan dan berkedudukan setara.
Contoh : Bapak lan ibu
·         Frasa Endosentris Koordinatif dibagi beberapa macam :
1.      Frasa Endosentris Aditif
Frasa yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan. Biasanya frasa ini dapat dihubungkan dengan konjungsi lan dan karo.
Contoh :
-          Bapak lan ibu
-          Aku karo adhiku
2.      Frasa Endosentris Alternatif
Frasa yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan, yang biasanya frasa ini dihubungkan dengan konjungsi utawadan apa(pilihan).
Contoh :
-          Tempe utawa tahu
-          Mangan apa turu
3.      Frasa Endosentris Afirmatif
Frasa yang unsur-unsurnya bisa saling menggantikan, yang biasanya dihubungkan dengan konjungsi nanging (lawan kata).
Contoh :
-          Dudu kowe nanging dheweke
-          Dudu ning kene nanging ning kana
b.      Frasa Endosentris Atributif
Frasa yang unsur-unsurnya tidak setara dan tidak bisa dihubungkan dengan konjungsi lan dan utawa.
Contoh : Mahasiswa iki
c.       Frasa Endosentris Apositif
Frasa yang unsur-unsurnya memiliki referen yang sama, sehingga dapat bertukar posisi.
Contoh : Rudi putrane Pak Jono
Ada juga apositif yang di antara konstituen / unsurnya dapat disisipi dengan pronominal relatif.
Contoh :
-          Bu Broto sing penjahit
-          Mbak Siska sing bidhuwan
2.      Frasa Eksosentris
Frasa yang unsur-unsurnya tidak bisa saling menggantikan.
·         Frasa Eksosentris dibagi menjadi dua macam :
a.       Frasa Eksosentris Direktif
Frasa yang unsur pertamanya berupa preposisi atau kata depan ing, menyang, dan saka, sedangkan unsur keduanya berupa kata atau kelompok kata berupa nomina (kata benda).
Contoh :
-          Ing pasar
-          Menyang sekolahan
-          Saka sawah
b.      Frasa Eksosentris Non Direktif
Frasa yang unsur pertamanya berupa artikula (kata sandang) sang, si, sing dan para, sedangkan unsur keduanya berupa kata atau kelompok kata berupa nomina, adjektifa, atau verba.
Contoh :
-          Para tamu
-          Si Kancil
2.2     Klasifikasi Frasa Berdasarkan Kategori atau Kelas Kata
Berdasarkan kelas kata, frasa dibagi menjadi enam macam :
1.   Frasa Verbal
Satuan gramatikal yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba sebagai konstituen inti.
Contoh : mlayu banter
2.   Frasa Nominal
Satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan nomina sebagai konstituen inti.
Contoh : banyu anget
               prawan ayu
3.   Frasa Adjektival
Satuan gramatikal yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan adjektiva sebagai konstituen inti.
Contoh : biru laut
               rada ayu
4.   Frasa Pronominal
Satuan gramatikal yang keseluruhan distribusinya dapat digantikan oleh konstituennya yang berupa pronomina (kata ganti), atau dapat dikatakan bahwa pronomina sebagai konstituen inti.
Contoh : aku dhewe
dheweke lan adhine
              kowe kabeh
5.   Frasa Numeralia
Satuan gramatikal yang keseluruhan distribusinya dapat digantikan oleh konstituennya yang berupa numeralia (kata bilangan).
Contoh : satus ewu rupiyah
               akeh banget
               loro wae
               patang sasi kepungkur
6.   Frasa Preposisional
Frasa yang konstituennya berupa preposisi dan konstituen lain yang berupa kata atau frasa.
Contoh : awit wingi esuk
               ing toko buku
               karo ibu guru

2.3     Klasifikasi Frasa Berdasarkan Struktur Komponen
  Berdasarkan struktur komponennya, frasa dibagi menjadi dua macam :
1.      Frasa Setara
Frasa yang unsur-unsurnya setara dan tidak saling menerangkan.
Contoh : Yanti maca lan nulis ana kamare.
2.      Frasa Bertingkat
Frasa yang unsur-unsurnya tidak setara dan saling menerangkan.
Contoh : Bakri ora mangkat kuliyah amarga untune lara.

2.4     Klasifikasi Frasa Berdasarkan Ada Atau Tidaknya Perentangan
Berdasarkan ada atau tidaknya perentangan, frasa dibagi menjadi dua macam :
1.      Frasa Simpleks
Frasa yang belum dikenai perentangan atau perangkaian.
Contoh : sepatu lawas
2.      Frasa Kompleks
Frasa hasil perentangan ke kiri dan atau ke kanan, atau hasil perangkaian dua frasa atau lebih dengan atau tanpa konjungsi.
Contoh : sepatu ireng lawas







BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Cerkak
Nonton Barongsai
                  Nalika tekan sangarepe bengkel sepedha montor Maju Lancar, Rendi ndeleng Tarmidi lagi lungguh ing bangku dawa njero bengkel kono. Rendi banjur ngenggokake sepedha onthele, nyedhaki Tarmidi. Lik Sardi sing duwe bengkel uga ngrangkep tukang servis lagi nyambut gawe nyetel knalpot. Tangan kiwa lan tengene gupak oli.

“Wah, sajake sepedha montor anyar iki duwekmu, Di?” pitakone Rendi nyedhak karo milang miling ngingeti sepedha montor sing ketara isih gres mambu toko.

“Ya, olehe tuku isih entuk patang dina. Entuk kiriman dhuwit saka ibu sing nyambut gawe ana Malaysia, njur aku ditukokke sepedha montor. Saiki Lik Sardi takkon nyetel knalpote ben unine banter nggo trek-trekan Imlek mengko bengi,” aloke Tarmidi karo mesam-mesem seneng, sajak kepranan karo sepedha montore sing modhel anyar kuwi.

“Lho, iki mau Rendi, ta? Piye knalpote iki wis tak setel, unine mesthi banter mbrebegi kuping. Piye Ren, kowe sida melu Tarmidi trek-trekan mengko bengi?” sumambunge Lik Sardi karo nyetater mesin sepedha montor. Byuh, unine jan mbedhah kuping tenan. Rendi meksa nyumpeti kupinge kiwa tengen nganggo drijine. Suwalike Tarmidi malah ngguyu lakak-lakak, sajak seneng banget.

“Piye wis cocog ora? Yen isih kurang banter mengko tak bedhele maneh.” pitakone Lik Sardi karo mateni kontak mesin.

“Wis cukup, Lik. Piye Ren, sida gelem melu trek-trekan karo aku apa ora?” pitakone Tarmidi. Rendi mung gedheg, ora gelem. karo maneh wong tuwane mesthi ora ngijini.

“Ora, aku wedi. Aku arep ndeleng Barongsai wae.” kandhane Rendi banjur pamit mulih.

                  Tarmidi najan isih bocah kelas siji SMP, nanging nakale ora jamak. Yen ing sekolah wis ora pisan pindho padu karo kanca-kancane.uga wis bola-bali didukani gurune, nanging meksa durung kapok. Pmahe kepetung cedhak karo omahe Sasono. Ibune nyambut gawe dadi Tenaga Kerja Wanitaing Negara Malaysia. Ing ngomah, Tarmidi mung bebarengan karo bapake sing saben dinane nyambut gawe dadi Satpam ing pabrik sepatu.

                  Tekan omah, Rendi banjur ngaturake obat watuk marang bapake, sing dhek mau tuku saka tokone Abah Kamal. Bubar kuwi Rendi banjur ngrewangi ibune resik-resik nyaponi ruwang tamu. Rendi seneng awit bapak lan ibune janji ngajak mirsani pagelaran Barongsai mapag tekane taun Imlek sing digelar sangarepe klentheng sacedhake alun-alun kutha.

                  Jam loro awan sidane Rendi ndherek bapak lan ibune menyang alun-alun. Wong telu boncengan numpak sepedha montor ngupengi kutha sing pancen swasanane rame. Sadalan-dalan kebak wong lan kendharaan. Sajake kabeh wong padha selak kepengin ndeleng kesenian Barongsai, ngramekake tekane taun Imlek.

                  Ing alun-alun swasanane regeng banget. Lanang wadon gedhe cilik, nom tuwa tumpleg bleg ngebaki alun-alun kutha. Wong adol panganan maneka warna. Apa maneh sing jenenge tukang bakul dolanan prasasat payu laris manis nganti entek gusis. Pas jam telu awan, pagelaran Baringsai diwiwiti. Swarane jidhor lan tambur ditabuh rame banget. Ora let suwe, siji mbaka siji grup Barongsai tampil ing plataran klentheng sing jembar. Grup Barongsai padha mamerake ketrampilane dhewe-dhewe. Para pamirsane uga padha seneng, malah kepara menehi semangat nganggo keplok. Semono uga Rendi ora gelem keri, nonton nggon ngarepan. Apa maneh nalika grup Barongsai Dragon melu ngregengake pagelaran kuwi, Rendi melu keplok rame. Awit grup Barongsai Dragon kuwi dipimpin dening Koh Bak Liong, salah siji tangga cedhak omah nunggal RT.

                  Pagelaran Barongsai Imlek kuwi sajake uga narik kawigaten para wartawan suratkabar lan televisi. Ketara saka kerepe para wartawan njupuk gambar atraksine Barongsai. Warta lan gambar Barongsai kuwi bakal kapacak ing suratkabar utawa ditayangake ing televisi.

                  Pagelaran Barongsai mapag tekan taun anyar Imlek dipungkasi pas jam setengah lima sore. Rendi bebarengan bapak ibune bali mulih. Ora lali, mampir bakul adol kacang godhog lan martabak. Ibune sing tuku, jarene nggo camilan melekan ing omah ngiras nonton siyaran televisi.

                  Nalika sepedha montor lagi wae mlebu gang kampung, dumadakan ing sangarepe omahe Tarmidi katon kebak wong. Sepedha montor banjur mandheg. Wong telu banjur padha mudhun nyedhaki, golek katrangan ana kadadeyan apa.

“Tarmidi kacilakan, truk ngemot pasir pinggir dalan ditubruk saka mburi. Sepedha montore ringsek. Bocahe teng griya sakit, tatune sajake rada abot,” aloke sawenehing warga.

“Oooaalaa bocah durung cukup umur lha kok diumbar wae nyetir dhewekan, apa maneh ora duwe SIM pisan,” sumambunge warga liyane semu nyalahake wong tuwane Tarmidi.

                  Keprungu yen Tarmidi nandhang kacilakan, sauntara Rendi mung dheleg-dheleg. Sebab, dhek awan, Tarmidi meksa arep ngajak dheweke melu trek-trekan sepedha montor. Tujune pangajak mau ditolak. Saumpama Rendi sida melu ngono, banjur piye kadadeyane.

“Alhamdulllah, aku isih tansah pinaringan begja keslametan,” pangudarasane Rendi ing batin.

Kadadeyan sing dialami dening Tarmidi kena kanggo tepa tuladha, yen sok sapaa wae nindhakake samubarang tanpa petungan akeh sithike bakal nemoni apes. Kaya sing dialami dening Tarmidi, karepe ngono golek kasenengan, nanging temahan entuk kacilakan. ***


3.2  Analisis Cerkak
Analisis frasa pada makalah ini didasarkan pada pengklasifikasian frasa berdasarkan distribusi, kategori atau kelas kata, struktur komponen, dan perentangannya. 
3.2.1        Berdasarkan Distribusi
1.      Frasa Endosentris
a.       Frasa Endosentris Koordinatif
-    Kiwa lan tengene                        (Endosentris Aditif)
-    Wong lan kendharaan                (Endosentris Aditif)
-    Jidhor lan tambur                      (Endosentris Aditif)
-    Suratkabar lan televisi               (Endosentris Aditif)
-    Warta lan gambar                      (Endosentris Aditif)
-    Kacang godhog lan martabak   (Endosentris Aditif)
   Contoh-contoh di atas termasuk frasa endosentris koordinatif karena kedudukan unsur-unsurnya setara dan bisa saling menggantikan.
b.      Frasa Endosentris Atributif
-    Gambar Barongsai kuwi, bakal kapacak ing suratkabar.
-    Knalpote iki, wis tak setel.
   Contoh-contoh di atas termasuk frasa endosentris atributif karena unsurnya tidak setara dan tidak dapat dihubungkan dengan lan dan utawa.
c.       Frasa Endosentris Apositif
-    Lik Sardi sing duwe bengkel
-    Ibu sing nyambut gawe ana Malaysia
-    Bapake sing saben dinane nyambut gawe dadi Satpam
-    Ibune sing tuku
   Contoh-contoh di atas termasuk frasa endosentris apositif karena unsur-unsurnya memiliki referen yang sama dan bisa bertukar posisi atau bisa disisipi pronomina relatif.
2.      Frasa Eksosentris
a.       Eksosentris Direktif
-    Menyang alun-alun
-    Ing bangku dawa njero bengkel kono
-    Ing sekolah
-    Ing Negara Malaysia
-    Ing ngomah
-    Ing pabrik sepatu
-    Saka tokone Abah Kamal
-    Ing plataran
-    Ing suratkabar
-    Ing televisi
-    Ing sangarepe omahe Tarmidi
b.      Eksosentris Non Direktif
-    Sing modhel anyar
-    Sing ketara isih gres
-    Sing digelar
-    Sing pancen swasanane rame
-    Sing jenenge tukang bakul dolanan
-    Sing jembar
-    Sing tuku
-    Sing dialami
3.2.2        Berdasarkan Kategori atau Kelas Kata
1.      Frasa Verbal
a.      Lagi lungguh
Lagi sebagai modifikator dan lungguh sebagai konstituen inti.
b.      Lagi nyambut gawe
Lagi sebagai modifikator dan nyambut gawe sebagai konstituen inti.
c.       Wis tak setel
Wis sebagai modifikator dan tak setel sebagai konstituen inti.
d.      Ngguyu lakak-lakak
Ngguyu sebagai konstituen inti dan lakak-lakak sebagai modifikator.
e.       Wis cocog
Wis sebagai modifikator dan cocog sebagai konstituen inti.
f.        Wis cukup
Wis sebagai modifikator dan cukup sebagai konstituen inti.
g.      Arep ndeleng
Arep sebagai modifikator dan ndeleng sebagai konstituen inti.
h.      Durung kapok
Durung sebagai modifikator dan kapok sebagai konstituen inti.
i.        Ora gelem keri
Ora gelem sebagai modifikator dan keri sebagai konstituen inti.
j.        Lagi wae mlebu
Lagi wae sebagai modifikator dan mlebu sebagai konstituen inti.
k.       Diumbar wae
Diumbar sebagai konstituen inti dan wae sebagai modifikator.
l.        Arep ngajak
Arep sebagai modifikator dan ngajak sebagai konstituen inti.
2.      Frasa Nominal
a.      Bangku dawa
Bangku sebagai konstituen inti dan dawa sebagai modifikator.
b.      Sepedha onthel
Sepedha sebagai konstituen inti dan onthel sebagai modifikator.
c.       Modhel anyar
Modhel sebagai konstituen inti dan anyar sebagai modifikator.
d.      Sepedha montor anyar
Sepedha montor sebagai konstituen inti dan anyar sebagai modifikator.
e.       Ruwang tamu
Ruwang sebagai konstituen inti dan tamu sebagai modifikator.
f.        Para pamirsa
Para sebagai modifikator dan pamirsa sebagai konstituen inti.
g.      Pagelaran kuwi
Pagelaran sebagai konstituen inti dan kuwi sebagai modifikator.
h.      Grup Barongsai kuwi
Grup Barongsai sebagai konstituen inti dan kuwi sebagai modifikator.
i.        Para wartawan
Para sebagai modifikator dan wartawan sebagai konstituen inti.
j.        Bapak ibu
Keduanya merupakan konstituen inti.
k.       Kacang godhog
Kacang sebagai konstituen inti dan godhog sebagai modifikator.
3.      Frasa Adjektival
a.      Isih gres
Isih sebagai modifikator dan gres sebagai konstituen inti.
b.      Seneng banget
Seneng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
c.       Kurang banter
Kurang sebagai modifikator dan banter sebagai konstituen inti.
d.      Isih bocah
Isih sebagai modifikator dan bocah sebagai konstituen inti.
e.       Regeng banget
Regeng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
f.        Lanang wadon
Keduanya merupakan konstituen inti.
g.      Gedhe cilik
Keduanya merupakan konstituen inti.
h.      Nom tuwa
Keduanya merupakan konstituen inti.
i.        Rame banget
Rame sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
j.        Rada abot
Rada sebagai modifikator dan abot sebagai konstituen inti.
4.      Frasa Pronomina
                              Tidak ditemukan frasa pronomina dalam cerkak di atas.
5.      Frasa Numeralia
a.      Patang dina
b.      Wong telu
c.       Kabeh wong
6.      Frasa Preposisional
a.      Tekan sangarepe bengkel
Tekan sebagai perangkai dan sangarepe bengkel sebagai sumbu.
b.      Ing bangku dawa njero bengkel kono
Ing sebagai perangkai dan bangku dawa njero bengkel kono sebagai sumbu.
c.       Ing sekolah
Ing sebagai perangkai dan sekolah sebagai sumbu.
d.      Ing Negara Malaysia
Ing sebagai perangkai dan Negara Malaysia sebagai sumbu.
e.       Ing ngomah
Ing sebagai perangkai dan ngomah sebagai sumbu.
f.        Ing pabrik sepatu
Ing sebagai perangkai dan pabrik sepatu sebagai sumbu.
g.      Tekan omah
Tekan sebagai perangkai dan omah sebagai sumbu.
h.      Saka tokone Abah Kamal
Saka sebagai perangkai dan tokone Abah Kamal sebagai sumbu.
i.        Karo aku
Karo sebagai perangkai dan aku sebagai sumbu.
j.        Karo kanca-kancane
Karo sebagai perangkai dan kanca-kancane sebagai sumbu.
k.       Karo bapake
Karo sebagai perangkai dan bapake sebagai sumbu.
l.        Ing alun-alun
Ing sebagai perangkai dan alun-alun sebagai sumbu.
m.    Nganti entek gusis
Nganti sebagai perangkai dan entek gusis sebagai sumbu.
n.      Ing plataran
Ing sebagai perangkai dan plataran sebagai sumbu.
o.      Ing suratkabar
Ing sebagai perangkai dan suratkabar sebagai sumbu.
p.      Ing televisi
Ing sebagai perangkai dan televisi sebagai sumbu.
q.      Ing sangarepe omahe Tarmidi
Ing sebagai perangkai dan sangarepe omahe Tarmidi sebagai sumbu.
r.       Saka mburi
Saka sebagai perangkai dan mburi sebagai sumbu.
s.       Ing batin
Ing sebagai perangkai dan batin sebagai sumbu.
3.2.3        Berdasarkan Struktur Komponen
1.      Frasa Setara
Tidak ditemukan frasa setara dalam cerita ini.
2.      Frasa Bertingkat
Tidak ditemukan frasa bertingkat dalam cerita ini.
3.2.4        Berdasarkan Ada atau Tidaknya Perentangan
1.      Frasa Simpleks
a.      Lagi lungguh
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Lagi sebagai modifikator dan lungguh sebagai konstituen inti.
b.      Lagi nyambut gawe
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Lagi sebagai modifikator dan nyambut gawe sebagai konstituen inti.
c.       Wis tak setel
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Wissebagai modifikator dan tak setel sebagai konstituen inti.
d.      Ngguyu lakak-lakak
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Ngguyu sebagai konstituen inti dan lakak-lakak sebagai modifikator.
e.       Wis cocog
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Wis sebagai modifikator dan cocog sebagai konsttuen inti.
f.        Wis cukup
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Wis sebagai modifikator dan cukup sebagai  konsituen inti.
g.      Gelem melu
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Gelem sebagai modifikator dan melu sebagai konstituen inti.
h.      Durung kapok
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Durung sebagai modifikator dan kapok sebagai konstituen inti.
i.        Diumbar wae
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Diumbar sebagai konstituen inti dan wae sebagai modifikator.
j.        Arep ngajak
Termasuk frasa verbal simpleks modifikatif. Arep sebagai modifikator dan ngajak sebagai konstituen inti.
k.         Lanang wadon
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua unsurnya merupakan konstituen inti.
l.     Gedhe cilik
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua unsurnya merupakan konstituen inti.
m.      Nom tuwa
Termasuk frasa adjektival simpleks koordinatif. Kedua unsurnya merupakan konstituen inti.
n.      Isih gres
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan gres sebagai konstituen inti.
o.      Seneng banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Seneng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
p.      Kurang banter
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Kurang sebagai modifikator dan banter sebagai modifikator.
q.      Isih bocah
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan bocah sebagai konsituen inti.
r.       Regeng banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Regeng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
s.       Bangku dawa
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Bangku sebagai konstituen inti dan dawa sebagai modifikator.
t.        Modhel anyar
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Modhel sebagai konstituen inti dan anyar sebagai modifikator.
u.      Sepedha montor anyar
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Sepedha montor sebagai konstituen inti dan anyar sebagai modifikator.
v.       Ruwang tamu
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Ruwang sebagai konstituen inti dan tamu sebagai modifikator.
w.     Para pamirsane
Termasuk frasa nominal simpleks nonrelatif. Para sebagai modifikator yang berupa partikel dan pamirsane sebagai konstituen inti.
x.       Pagelaran kuwi
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Pagelaran sebagai konstituen inti dan kuwi sebagai modifikator.
y.       Grup Barongsai kuwi
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Grup Barongsai sebagai konstituen inti dan kuwi sebagai modifikator.
z.       Para wartawan
Termasuk frasa nominal simpleks nonrelatif. Para sebagai modifikator yang berupa partikel dan wartawan sebagai konstituen inti.
aa.  Bapak ibu
Termasuk frasa nominal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti yang dapat dihubungkan dengan konjungsi lan, utawa, dan sarta, atau tanpa dihubungkan dengan konjungsi.
bb.  Kacang godhog
Termasuk frasa nominal simpleks modifikatif. Kacang sebagai konstituen inti dan godhog sebagai modifikator.
cc.   Isih gres
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan gres sebagai konstituen inti.
dd.  Seneng banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Seneng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
ee.   Kurang banter
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Kurang sebagai modifikator dan banter sebagai konstituen inti.
ff.      Isih bocah
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Isih sebagai modifikator dan bocah sebagai konstituen inti.
gg.  Regeng banget
Termasuk frasa adjektival simpleks modifikatif. Regeng sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
hh.  Lanang wadon
Termasuk frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
ii.      Gedhe cilik
Termasuk frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
jj.      Nom tuwa
Termasuk frasa adjektifal simpleks koordinatif. Keduanya merupakan konstituen inti dan bisa disisipi konjungsi lan atau utawa.
kk.   Rame banget
Termasuk frasa adjektifal simpleks modifikatif. Rame sebagai konstituen inti dan banget sebagai modifikator.
ll.      Rada abot
Termasuk frasa adjektifal simpleks modifikatif. Rada sebagai modifikator dan abot sebagai konstituen inti.
mm.    Patang dina
Termasuk frasa numeralia tentu simpleks modifikatif. Patang sebagai konstituen inti dan dina sebagai modifikator.
nn.  Wong telu
Termasuk frasa numeralia tentu simpleks modifikatif. Wong sebagai modifikator dan telu sebagai konstituen inti.
oo.  Kabeh wong
Termasuk frasa numeralia tak tentu simpleks modifikatif. Kabeh sebagai konstituen inti dan wong sebagai modifikator.
pp.  Tekan sangarepe bengkel
Termasuk frasa preposisional simpleks. Tekan sebagai perangkai dan sangarepe bengkel sebagai sumbu.
qq.  Nganti entek gusis
Termasuk frasa preposisional simpleks. Nganti sebagai perangkai dan entek gusis sebagai sumbu.
rr.    Tekan omah
Termasuk frasa preposisional simpleks. Tekan sebagai perangkai dan omah sebagai sumbu.
2.      Frasa Kompleks
a.      Arep ndeleng Barongsai wae
Termasuk frasa verbal kompleks modifikatif. Arep dan wae sebagai modifikator dan ndeleng Barongsai sebagai konstituen inti.
b.      Ora gelem keri
Termasuk frasa verbal kompleks modifikatif. Ora gelem sebagai modifikator dan keri sebagai konstituen inti.
c.       Lagi wae mlebu gang kampung
Termasuk frasa verbal kompleks modifikatif. Lagi wae sebagai modifikator dan mlebu gang kampung sebagai konstituen inti.

















BAB IV
PENUTUP
A.    Simpulan
            Frasa didasarkan atas beberapa macam, di antaranya : 1). Berdasarkan distribusinya, frasa dibagi menjadi dua macam yakni frasa endosentris dan eksosentris; 2). Berdasarkan kategori atau kelas kata, frasa dibagi menjadi beberapa macam yakni frasa verbal, frasa nominal, frasa adjektival, frasa numeralia, frasa pronominal, dan frasa preposisional; 3). Berdasarkan struktur komponennya, frasa dibagi menjadi dua macam yakni frasa setara dan frasa bertingkat; 4). Berdasarkan ada atau tidaknya perentangan, frasa dibagi menjadi dua macam yakni frasa simpleks dan frasa kompleks.
B.     Saran
Penulis  menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyarankan pada pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang sintaksis terutama yang dibahas dalam makalah ini yaitu frasa, maka setelah membaca makalah ini pembaca dapat membaca sumber lain yang lebih lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar